Karakteristik New Media

Pengertian New Media

Sebelum masuk pada New media dalam era digital, baiknya kita mengenal lebih baik apa itu media. Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang artinya tengah, perantara atau pengantar. Kata media, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang secara etimologi berarti perantara atau pengantar. Media merupakan perantara/ penghubung yang terletak antara dua pihak, atau sarana komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk. Pada dasarnya media adalah semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat, sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. 
Karakteristik New Media

Melalui pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah penghubung, perantara, yang di gunakan oleh manusia untuk menyampaikan pesan dari komunikator ke penerima informasi.  Media sendiri di bagi menjadi beberapa macam, khususnya media masa menurut (Cangara, 2002) – adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV. 

Media massa seperti televisi, radio dan koran seperti sering disebut media mainstream. Sementara new media memiliki karakteristik yang berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebutlah yang akhirnya menjelaskan juga karakteristik dari New media yang di jelaskan Lister dalam bukunya yang berjudul New Media: A critical Introduction
  • Digital. Dalam proses media digital semua data diinput dikonversi menjadi angka. Kemudian data tersebut akan di koding dan dikeluarkan sebagai teks, gambar, video dan sebagainya. Output dari proses digital tersebut dapat disimpan dalam bentuk penyimpanan online, digital disk, memory drive, atau cetak (hard copy). Hal ini berbeda dengan media analog yang dimana semua input data dikonversi ke objek fisik lainnya.
  • Interaktivitas. Menjadi salah satu nilai tambah yang dimiliki oleh media baru dimana media lama menawarkan konsumsi pasif sedangkan media baru menawarkan konsumsi interaktivitas. Dengan adanya interaktivitas ini keterlibatan pengguna menjadi lebih baik karena dengan media baru ini pengguna yang juga sebagai konsumen bisa menentukan apa saja yang ingin diterima dan tidak diterima. 
  • Hypertextual. Adalah potongan teks atau kata yang apabila diakses akan memberikan sambungan pada sebuah halaman website lainnya. Hypertextual juga bisa dikatakan sebagai teks yang saling terhubung dengan teks lainnya. 
Kecenderungan adanya new media juga menyebabkan terjadinya desentralisasi produksi, perbedaan produk dan segmentasi konsumen. Hal tersebut tentunya berperan penting dalam membentuk sebuah jaringan. Jaringan ini dapat digunakan untuk menghubungkan kepada jaringan yang luas dan global sehingga dapat disimpulkan bahwa new media dapat diakses kapanpun dan dimanapun.  

  • Simulated. Adalah konsep yang luas yang digunakan dalam literatur media baru. Simulasi ini sering menggantikan konsep yang mapan seperti imitas atau representasi. Simulasi cenderung memberikan konotasi yang lebih umum dari ilusi, palsu, buatan. Sehingga simulasi diartikan sebagai Salinan substansial dari sesuatu yang asli dan otentik. Sederhanyanya media baru merepresentasikan hal yang sebenarnya nyata menjadi sebuah simulasi. 
  • Virtual. Lingkungan yang dibangun dengan grafis computer dan video digital dimana pengguna saling berinteraksi biasanya disebut realitas virtual. Sering juga diartikan sebagai suatu kondisi yang terlihat nyata. Namun di era digital makna virtual telah berubah. Sebelumnya virtual memiliki makna “hampir” atau “sama baiknya dengan” kini virtual memiliki arti sinonim atau simulated.
Dari karakteristik-karakteristik tersebut semakin menjelaskan bahwa media baru (new media) jelas beda dengan media mainstream, dan new media lebih berkembang dengan adanya kemajuan teknologi.

Karaketeristik New Media Menurut Romli

Menurut Romli, karakteristik sekaligus keunggulan media online dibandingkan media konvensional (cetak/elektronik) identik karakteristik jurnalisme online, antara lain:  
  1. Multimedia: dapat memuat atau menyajikan berita/informasi dalam 9 bentuk teks, audio, video, grafis, dan gambar secara bersamaan.  
  2. Aktualitas: berisi info aktual karena kemudahan dan kecepatan penyajian. 
  3. Cepat: begitu diposting atau diupload, langsung bisa diakses semua orang.
  4. Update: pembaruan (updating) informasi dapat dilakukan dengan cepat baik dari sisi konten maupun redaksional, misalnya kesalahan ketik/ejaan. 
  5. Kapasitas luas: halaman web bisa menampung naskah sangat panjang. 
  6. Fleksibelitas: pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja dan dimana saja, juga jadwal terbit (update) bisa kapan saja, setiap saat.
  7. Luas: menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet.  
  8. Interaktif: dengan adanya fasilitas kolom komentar dan chat room.
  9. Terdokumentasi: informasi tersimpan di “bank data” (arsip) dan dapat ditemukan melalui link, artikel terkait, dan fasilitas search.  
  10. Hyperlinked: terhubung dengan sumber lain link yang berkaitan dengan informasi tersaji. Kehadiran new media atau media baru memberikan peluang dalam dunia jurnalistik modern. Dengan adanya new media ini dapat dinilai penting untuk memahami bagaimana konstruksi yang dilakukan pada berita online. Berita yang disajikan dalam bentuk online dapat tersebar kepada khalayak luas hanya dengan hitungan detik. Informasi yang ada di internet ini pula dapat menjadi alternatif bagi masyarakat untuk mengaksesnya kapan dan dimana saja.


Belum ada Komentar untuk "Karakteristik New Media"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel