Tujuan dan Ciri Integrated Marketing Communication

Tujuan IMC Integrated Marketing Communication

adalah mempengaruhi atau memberikan efek langsung kepada perilaku khalayak sasaran yang dimilikinya. IMC menganggap seluruh sumber yang dapat menghubungkan pelanggan atau calon pelanggan dengan produk atau jasa dari suatu merk atau perusahaan, adalah jalur yang potensial untuk menyampaikan pesan di masa datang.  Lebih jauh lagi, IMC menggunakan semua bentuk komunikasi yang relevan serta yang dapat diterima oleh pelanggan dan calon pelanggan. Dengan kata lain, proses IMC berawal dari pelanggan atau calon pelanggan, kemudian berbalik kepada perusahaan untuk menentukan dan mendefinisikan bentuk dan metode yang perlu dikembangan bagi program komunikasi yang persuasif.
Tujuan dan Ciri Integrated Marketing Communication


Ciri – Ciri Utama IMC

 Lima ciri yang melekat pada filosofi dan aplikasi dari komunikasi pemasaran terpadu. Sebagai berikut : (Terence A. Shimp, 2003: 24)
1. Mempengaruhi Perilaku
2. Berawal dari pelanggan dan calon pelanggan (prospect)
3. Menggunakan satu atau segala cara untuk melakukan ‘kontak’ 
4. Berusaha menciptakan sinergi
5. Menjalin hubungan

Penjelasannya : 
1. Mempengaruhi Perilaku 
Tujuan IMC adalah mempengaruhi perilaku khalayak sasarannya. Hal ini berarti komunikasi  pemasaran harus melakukan lebih dari sekedar mempengaruhi kesadaran merek atau “memperbaiki” perilaku konsumen terhadap merek. Sebaliknya, kesuksesan IMC membutuhkan usaha-usaha komunikasi yang diarahkan kepada peningkatan beberapa bentuk respon dari perilaku konsumen. Dengan kata lain, tujuannya adalah untuk menggerakkan orang untuk bertindak. Kita harus berhati-hati agar menginterpretasikan maksud kita. Kesusksesan program komunikasi pemasaran terpadu pada akhirnya harus dinilai dengan memperhatikan apakah ia berhasil mempengaruhi perilaku; namun akan menjadi tidak realistis jika mengharapkan suau tindakan akan muncul dari setiap usaha komunikasi. Sebelum membeli sebuah merek baru, konsumen pertama-tama harus disadarkan akan keberadaan merek tersebut serta manfaatnya, kemudian dipengaruhi agar timbul sikap yang mendukung terhadap merek.    Usaha komunikasi yang diarahkan untuk menghasilkan tujuan-tujuan intermediate atau prebehavioral seperti itu dapat dibenarkan.  Namun pada akhirnya dan diharapkan (dan diharapkan secepat mungkin) program komunikasi pemasaran yang sukses harus dapat mencapai lebih dari sekedar membuat kondumen menyukai merek tersebut, atau yang lebih buruk, hanya membuat mereka familiar dengan eksistensi merek. Hal ini menjelaskan sebagian alasan mengapa promosi penjualan dan iklan yang langsung ditujukan kepada konsumen sangat ekstensif digunakan karena kedua aplikasi ini meraih hasil yang lebih cepat dibandingkan bentuk-bentuk lain dari komunikasi pemasaran.

2. Berawal dari Pelanggan dan Calon Pelanggan.  
Ciri IMC kedua ialah bahwa prosesnya diawali dari pelanggan atau calon pelanggan kemudian berbalik kepada komunikator merek untuk menentukan metode yang paling tepat dan efektif dalam mengembangkan program komunikasi persuasif. IMC menghindari pendekatan inside-out (dari perusahaan kepada pelanggan) dalam mengidentifikasikan bentuk penghubung mereka kepada pelanggan, melainkan memulainya dari pelanggan (outside-in) untuk menentukan metode komunikasi yang paling baik dalam melayani kebutuhan informasi pelanggan, serta memotivasi mereka untuk membeli suatu merek.  Pembahasan berikutnya adalah mengenai pentingnya menggunakan bentuk kontak yang paling sesuai dengan khalayak sasaran, sebuah konsistensi pada upaya yang berfokus pada pelanggan.

3. Menggunakan Seluruh Bentuk “Kontak”.   
 IMC menggunakan seluruh bentuk komunikasi dari seluruh “kontak” yang menghubungkan merek atau perusahaan dengan pelanggan mereka sebagai jalur penyampai pesan yang potensial. Istilah “kontak” dipakai untuk menerangkan segala jenis media penyampai pesan yang dapat meraih pelanggan dan menyampaikan merek yang dikomunikasikan melalui cara yang mendukung. Ciri utama dari elemen IMC ketiga ini adalah bahwa ia merefleksikan kesediaan menggunakan bentuk kontak komunikasi apapun, asalkan merupakan yang terbaik dalam upaya menjangkau khalayak, dan tidak menetapkan suatu media tertentu sebelumnya.

4. Menciptakan Sinergi.
 Dalam definisi IMC terkandung kebutuhan akan sinergi (kesinambungan). Semua elemen komunkasi (iklan, tempat pembelian, promosi penjualan, event, dan lainlain) harus berbicara dengan satu suara; koordinasi merupakan hal yang amat penting untuk menghasilkan citra merek yang kuat dan utuh, serta dapat membuat konsumen melakukan aksi. Kegagalan dalam menggkoordinasi semua elemen komunikasi dapat menghasilkan pengulangan upaya yang sia-sia atau (lebih buruk lagi) pesan yang kontradiktif mengenai merek. Secara umum, prinsip satu suara atau sinergi ini melibatkan pemilihan positioning statement yang spesifik bagi merek. Positioning statement adalah ide kunci yang mengedepankan suatu ciri dari merek yang akan “tersimpan” di dalam benak target pasarnya.

5. Menjalin Hubungan. 
 Karakeristik IMC yang kelima adalah kepercayaan bahwa komunikasi pemasaran yang sukses membutuhkan terjadinya hubungan antara merek dengan pelanggannya. Dapat dikatakanbahwa pembinaan hubungan adalah kunci dari pemasaran modern dan bahwa IMC adalah kunci terjalinnya hubungan tersebut. Suatu hubungan merupakan “pengait” yang tahan lama anatara merek dengan konsumen; ia membangkitkan pembelian yang berulang dan bahkan loyalitas terhadap merek. Perusahaan telah menyadari bahwa lebih menguntungkan untuk menjalin dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan yang sudah ada dibandingkan dengan mencari pelanggan baru. Hal ini menjelaskan adanya pertumbuhan jumlah frequent-flyer dan berbagai program lain yang menggunakan kata “frequency”, “loyalty”, atau “ambassador”.

3 Komentar untuk "Tujuan dan Ciri Integrated Marketing Communication "

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel