Fungsi Komunikasi

Komunikasi adalah aktifitas yang kompleks, sehingga pelaksanaannya tidaklah mudah. Komunikasi bukan hanya sekedar menyampaikan isi kepala kepada orang lainnya. Untuk memiliki kemampuan komunikasi yang baik, diperlukan adanya pemahaman dan ketrampilan sehingga komunikasi yang dilakukan menjadi efektif. Sesuai seperti yang dibutuhkan. Bahwa manusia juga adalah makhluk yang kompleks, menjadikan komunikasi di antara mereka memerlukan pemahaman antara satu dan lainnya. Mengenai latar belakang masing-masing individunya, budayanya, pahamnya, dan lainnya. 
 Inti dari komunikasi adalah agar manusia dapat menyampaikan isi pikiran atau perasaannya, kemudian tidak merasa terasing atau terisolasi dari lingkungannya, dapat memberitahu atau mengajarkan sesuatu kepada orang lain, dapat mengenal diri sendiri, menghibur orang lain dan mendapatkan hiburan, dapat mengisi waktu luang, menambah pengetahuan dan memengaruhi orang lain. Semua hal ini merupakan bagian dari interaksi manusia dimana memerlukan komunikasi sebagai pencapaian tujuannya.

Dalam interaksi tersebut, komunikasi memiliki fungsi kendali, motivasi, pengungkapan emosi, sarana untuk menyampaikan informasi dan masih banyak lagi. Berikut ini, William I. Gorden dalam Deddy Mulyana (2005: 5-30) menjelaskan beberapa fungsi komunikasi sebagaimana diuraikan di bawah ini:
Fungsi Komunikasi


1. Sebagai komunikasi sosial
Komunikasi berfungsi sebagai komunikasi sosial menggambarkan bahwa dalam interaksi manusia sebagai makhluk sosial dan multidimensional, komunikasi digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar, kebutuhan kelangsungan hidup, membangun konsep diri, yang berhubungan dengan bagaimana kita menilai dan memahami diri sendiri yang hanya dapat dipenuhi dengan interaksi dengan orang lain yang kemudian akan memberikan informasi tentang bagaimana kita.
Pemenuhan rasa aman dan nyaman, memperoleh kebahagiaan, pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang dan lain sebagainya terpenuhi dengan adanya interaksi antara individu satu dan lainnya melalui komunikasi. Dengan komunikasi, kita bukan hanya dapat berinteraksi dengan sesama, namun lebih dari itu kita berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup kita melalui interaksi komunikasi ini. 

Pemenuhan kebutuhan untuk aktualisasi diri juga dapat terpenuhi melalui komunikasi dengan orang lain. Dengan menunjukkan dirinya eksis dalam interaksi sosial, dan pengakuan dilontarkan dari orang-orang di sekitar akan meningkatkan rasa dibutuhkan, rasa percaya diri, rasa diakui. Lagi-lagi proses ini membutuhkan proses komunikasi di dalamnya.

Seperti pembentukan konsep diri, setiap dari kita akan membentuk image dan citra diri kita ketika berada di lingkungan masyarakat; keluarga, tetangga, lingkungan kerja, pertemanan dan lainnya. Untuk dapat melihat wujud itu, kita memerlukan bantuan orang lain untuk melihat dan menilai kita, sebenarnya bagaimana kita telah mencitrakan diri kita di hadapan orang lain. Melalui interaksi dengan orang lain, kita banyak belajar mengenai diri kita, mengenal diri kita lebih dalam. 

Untuk menjadi sosok yang berpenampilan menarik, seseorang membutuhkan pengakuan dari orang lainnya yang menyatakan bahwa dirinya menarik. Untuk menyadari dan menjadi orang pintar, seseorang butuh pengakuan dari orang lain yang mengakui dan menyadari kelebihannya. Bahkan untuk merasa berharga, seseorang butuh orang lain untuk menyayangi dan membuatnya merasa diperlukan. Pembentukan konsep diri senantiasa bergulir seiring perkembangan interaksi kita. 

Manusia berkecenderungan untuk memiliki citra diri yang berbeda-beda bergantung pada lingkungan di mana kita berada; sebagai seorang anak, sebagai seorang profesional, sebagai seorang istri/suami, sebagai orang tua dan lainnya, yang semuanya membutuhkan pengakuan dan penilaian orang lain untuk pembentukan konsep diri kita.

Para psikolog berpendapat bahwa kebutuhan dasar yang utama bagi manusia untuk menjadi manusia yang sehat secara rohaniah adalah kebutuhan akan hubungan sosial yang ramah. Hubungan sosial ini dapat terwujud dengan membina hubungan yang baik dengan manusia lainnya. Dalam prakteknya, interaksi manusia dapat dilakukan dengan dijembatani adanya komunikasi untuk memperoleh dan memberi informasi, ide maupun gagasan, untuk membujuk dan memengaruhi, dan tujuantujuan lainnya termasuk tujuan hiburan.

Selain itu, komunikasi juga digunakan sebagai alat untuk berbagi nilai yang berlaku dalam kehidupan masyarakat sosial. Bagaimana budaya mengatur nilai-nilai yang diamalkan dan tidak diamalkan dalam interaksi manusia, semuaya disosialisasikan melalui interaksi komunikasi. 

Communication is culture, culture is communication (Edward T. Hall 1969). Melalui komunikasi, tata cara kehidupan sosial diajarkan; bagaimana berbicara dengan orang yang lebih tua, bagaimana cara makan, cara berpakaian, bagaimana bahasa yang harus digunakan ketika dalam situasi formal, dan lain sebagainya. Semua nilai, tata cara, aturan, undang-undang diajarkan, dibagikan, diperkenalkan melalui komunikasi.

2. Sebagai komunikasi ekspresif
Melalui komunikasi, manusia dapat menyampaikan bukan saja apa yang ada dalam pikiran, namun apa yang dirasa. Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan perasaan berupa emosi terhadap orang lainnya maupun terhadap berbagai hal yang dihadapi. Rasa bahagia, terharu, bangga, marah, sedih, takut, khawatir dan lainnya dapat disampaikan tidak melulu melalui kata-kata namun juga raut wajah dan simbol lainnya. Tersenyum, mengernyit, mengkerutkan dahi, memicingkan mata, memelototkan mata, dan lain sebagainya adalah cara seseorang menyampaikan pesan kepada lawan bicaranya. Dalam saat yang bersamaan, pesan tersebut merupakan gambaran dari emosi yang dirasakan untuk kemudian ditunukkan kepada lawan bicaranya.

3. Sebagai komunikasi ritual
Bahwa kehidupan manusia penuh dengan budaya, paham, ideologi dan kepercayaan yang dapat dipelajari tidak melulu melalui penyampaian secara verbal, di sinilah peranan komunikasi sebagai petunjuk makna ritual yang dilakukan. Tujuh bulanan, sunatan, pernikahan, upacara keagamaan, wisuda, syukuran dan ritual lainnya dilakukan untuk memberikan simbol dan pesan terhadap suatu hal yang akan dipahami bersama dengan orang lainnya.

4. Sebagai komunikasi instrumental 
Komunikasi sebagai sebuah instrumen penyampaian pesan, pemberian motivasi, mengajar, memberi dorongan, penggerak, menghibur dan lainnya. Sebagai instrumen, komunikasi adalah sebagai alat untuk penyampaian pesan. Sebagai jembatan pada interaksi sosial. Dengan memahami komunikasi sebagai bagian dari interaksi sosial, kita dapat belajar dengan lebih dalam bagaimana komunikasi ini digunakan sebagai alat untuk pencapaian tujuan. 

Komunikasi digunakan untuk berbagai tujuan. Komunikasi sebagai instrumen digunakan untuk pemenuhan kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang. Kebutuhan jangka pendek meliputi pemenuhan kebutuhan mendapatkan rasa simpati dan empati, pujian, pemenuhan kebutuhan dasar dan lainnya. Sementara untuk tujuan jangka panjang, komunikasi digunakan untuk pembentukan keahlian berbicara di depan publik, berunding, menulis dan lainnya Secara individual masingmasing orang akan menggunakan komunikasi sebagai alat untuk mendapatkan pujian, pengakuan, simpati dan empati. 

Melalui pemaknaan, komunikasi digunakan untuk membuat konstruksi pesan dari lingkungan sekitar dalam interaksi manusia. Di sini fungsi komunikasi untuk memberikan edukasi, memberikan informasi, menghibur dan memengaruhi berperan. Pada dasarnya, komunikasi ini digunakan sebagai alat untuk mengekspresikan simbol dan hasrat yang dicitakan. Menandai sesuatu sebagai penyampaian pesan berupa makna.

Keempat fungsi komunikasi itu tidak mutlak, karena sesuai bentuknya, komunikasi memiliki fungsi yang lebih luas, bergantung dari sisi mana kita melihatnya. Seperti komunikasi dalam konteksnya sebagai komunikasi massa memiliki fungsi sebagai sarana informasi, pendidikan, hiburan, meyakinkan khalayak, membius, transmisi budaya, sarana aktifitas kegiatan politik dan lain sebagainya.

Belum ada Komentar untuk "Fungsi Komunikasi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel